Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MENCEGAH MESIN VIXION MATI MENDADAK

Acap dialami oleh pengendara, terutama yang pertama ganti gacoan V-Ixion. Yakni mesin sering mati setelah dipakai jalan atau kondisi mesin saat panas. Tentu bikin panik, sebab bayangan main jet kurang gede atau ingin meng - up grade pilot jet, jelas nggak mungkin. Toh suplai gas segarnya model injeksi yang telah dipatenkan oleh pabrikan.


“Maka sebaik nya jangan menganggap sama mesin injeksi dengan mesin yang pakai karbu, terutama saat mematok tinggi rendah rpm saat stasioner,” terang Joko chief mekanik nya Cahya Yamaha di kawasan Jl. Sulawesi, Surabaya. 

Mesin yang sering mati saat panas banyak disebabkan oleh faktor salahnya penyetelan batas stasioner putaran mesin, yang berada di bawah throttle bodi. “Letak stelan tinggi rendah rpm nya sama dengan yang dipakai pada karbu jenis vakum, macam Scorpio atau Nouvo” tunjuk Joko.

Detailnya, kondisi normal saat mesin dingin diwajibkan diseting di 1600 rpm. Memang ukuran ini tinggi saat mesin dingin dan terkesan seperti gas mbandang . Tapi mesti ada yang perlu diingat, di mesin V-ixion dilengkapi dengan sensor temperatur suhu mesin.

Mekanis nya, saat suhu mesin menginjak 75 derajat atau lebih, maka akan terjadi penurunan rpm range 200-300. Misalkan, kondisi dingin diseting di 1500 rpm, saat mesin panas akan menjadi 1300-1400 rpm. Dan mesin V-Ixion yang sering mati itu biasa nya tradisi memakai mesin karbu masih terbawa ke injeksi. “Jadi silahkan dirubah gaya dan metodhe yang berlaku di mesin injeksi, ”saran Joko.
 
sumber,http://ototrend.com