Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Yamaha Xeon 125, Kanan Kiri Mentok


Apa jadinya kalau kuda besi kompetisi yang secara teknis kencang, tapi pas melibas tikungan kanan-kiri mentok aspal? Ini kejadian pada Yamaha Xeon 125 yang ditunggangi Sulung Siwa dari tim Dumasari Kawahara (DK), Jakarta.

“Jadinya, motor enggak bisa rebah maksimal. Sempat sekali jatuh, untungnya Sulung gak papa,” beber Bayu Putera, kepala mekanik DK yang garap Xeon 125.

Menurut Bayu, Xeon 125 punya potensi lebih kencang. Secara teknis, mesin dianggap punya karakter yang mudah dibuat kebut. Tapi, problem pada bagian tertentu yang menghambat manuver Xeon di lintasan.

Bagian kiri, tepatnya di bawah cover CVT yang dianggap terlalu besar. Karena kebesaran, bagian bawah tutup CVT jadi sangat rendah dibanding punya Yamaha Mio.

“Lihat nih bekas gesekannya. Lutut pembalap waktu nikung enggak bisa sampai nyentuh aspal. Akhirnya, di tikungan enggak bisa lebih cepat,” urai Bayu yang bengkelnya ada di kawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Sebelah kanan, knalpot juga menghalangi sudut menikung motor. Pipa gas buang produk massal jadi problem simpel yang akan mengganggu setiap pembalap Xeon menekuk setang di corner.

“Kalau cover CVT sih gampang diubahnya. Tinggal dipotong bawahnya. Nah, pipa knalpot bentuk tekukannya harus diubah, berarti karakter tenaga juga bisa berubah. Pusing lagi tuh nyetingnya,” yakin Bayu yang masih bujang.

Problem mentok kanan-kiri enggak ada halangan menaikin podium buat Sulung. Sulung posisi ke-4 kelas 130 tuneup open di Indonesia Super Matic Race 2010, seri ke-4, Malang, Jawa Timur, Minggu lalu. Seandainya enggak mentok?


Mentok Di Spuyer dan Roller

Problem mentok kanan-kiri, ada tambahannya lagi. Bayu dibikin pusing sama pilihan spuyer pilot-jet dan roller waktu disetting buat turun di lintasan seri IV, Indonesia Super Matic Race, Malang, Jawa Timur. Trek sepanjang 600 meter dengan kombinasi 8 tikungan jadi problem buat Xeon 125.

“Enggak ada ukurannya. Pakai ukuran pilot-jet standar, terus, dirojok pakai kabel gas,” jelas Bayu yang mengandalkan karburator Mikuni TM 28.

Ukuran roller pun enggak ada pilihan. Wajar aja roller aftermarket belum dijual buat Xeon. “Terpaksaroller standar 10 gram bawaan motor dikurangi jadi 5,5 gram,” tegas Bayu.

Untungnya, racikan mesin pas. Piston forging dan boring diganti dengan material konvensional. Seher diameter 53,5 dan boring material baja sebagai pengganti.

(motorplus-online.com)