Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Yamaha Nouvo, Empat Sekawan Kembar


Absen dulu, Abdul Rosyad (Bedul), M. Rizki Andrian (Rian), Ahmad Zaelani dan Zaky Said. Mereka bukan grup lawak macam empat sekawan yang dipelopori Derry, Ginanjar, Emen dan Komar. Tapi, mereka sahabat yang punya satu visi di urusan modifikasi.

“Mungkin karena tinggal di satu daerah yang sama. Yaitu Condet. Kumpul pun, di bengkel sama. Makanya akrab,” jelas Bedul sembari bilang kalau mereka berempat langganan nongkrong di workshop Sepele Kalee di Condet, Jakarta Timur.

Tapi, sebenarnya mereka ini enggak janjian untuk mengubah tampilan motor dengan garis besar modif yang mirip atawa kembar. Tampilan, tercipta seiring waktu berjalan.

"Apalagi janjian, enggak ada tuh. Mungkin karena latahan juga kali ya,” canda Ahmad yang diamini Zaky. Maksudnya latahan, jika Rian pasang sesuatu part baru di Nouvo-nya dan terlihat bagus maka ketiga temannya juga ikut pasang.

"Akhirnya baru ketahuan kalau selera kita sama. Tapi, itu cuma sebatas modif motor aja. Karena kalau selera wanita, tentu beda dong,” kelakar Rian. Nah, mau tahu apa beda dan persamaannya?

Terus disimak, cuy!

Orange Sunkist Lamborghini
Wah, jangan bingung kalau baca judul di atas. Iya, karena Yamaha Nouvo Z milik Rian memang agak berbeda. Tapi, secara konsep awal, ubahan tetap mengusung batok Xeon dan bodi Thailand. Itu wajib. Tapi, Rian yang bukan vokalis D’Masive ini lebih memilih kelir ngejreng buat wakili seleranya akan pilihan warna. “Orange sunkist, kayak jeruk. Warna ini juga diambil dari mobil Lamborghini,” jelasnya.

Dalam soal pemilihan pelek, juga terkesan berbeda. Jika yang lain pakai pelek jari-jari 17 inci, dia ingin tampil lebih sporty lewat pelek palang. Andalkan merek Alloy yang dijual Rp 800 ribuan, pelek ini sebenarnya juga bisa dipakai buat Yamaha Mio.

“Tapi, pelek ini dikrom lagi. Ternyata biayanya malah lebih mahal. Sekitar Rp 900 dikrom. Mungkin karena minta hilangin juga kulit jeruknya. Jadi biar benar-benar mulus dan kilap,” jelas Rian lagi.

Ngomong lagi tentang persamaan dengan ketiga modif di motor sahabatnya. Yaitu, pemakaian lampu HID. “Maklum, kita kan suka turing malam juga. Dari Condet, sering kongkow ke Taman Suropati, Jakarta Pusat,” cerocos pemuda berkacamata ini.

Elegan Dipadu Sporty

Itu tercermin di Yamaha Nouvo Z keluaran 2007 milik Ahmad Zaelani. Pemakaian kelir silver membuat matik Yamaha bersuspensi ganda ini tampil lebih elegan. Tapi, bukan Ahmad jika enggak latah seperti teman-temannya. Makanya, selera modifikasi ikut konsep yang sama.

Misalnya, pemakaian cover kipas magnet CVT di sisi kanan engine. Part ini, juga diaplikasi di pacuan Bedul tuh. “Iya dong. Masa teman pasang, gue enggak sih. Selain itu tampilannya juga keren kok. Ada lambang garputala di tengah-tengahnya. Harganya juga murah, cuma Rp 130 ribuan,” jelas Ahmad yang sudah berumah tangga, sementara ketiga temannya belum. Wekzzz..., buka kartu ya? Hihihi...

Lanjut! Pemakaian baut dan ring variasi juga diterapkan di pacuan kesayangannya. Malah, enggak disangka kalau dana yang dikeluarkan untuk part ini cukup besar lho! “Untuk baut dan ring, Rp 2,5 juta. Itu full body ya. Baut standar juga,” katanya.

Meski aplikasi pelek 17 inci, tapi selera ban berbeda. Dia lebih pilih safety lewat ban yang pakai kembangan. Apalagi, sering berkendara bareng istri tercinta tuh.

BEDUL YANG SUKA BIRU
Warna kalem coba diaplikasi Bedul di Yamaha Nouvo Z 2006 miliknya. “Selain sesuai dengan STNK, warna biru seakan mencerminkan suasana tenang dan damai. Oh iya! Biru metalik ini juga sama seperti Honda Jazz gue,” jelas pria yang memakai kawat gigi ini. Tapi, untuk sedikit mengambil perhatian siapa pun yang melihat, dia juga coba memadukan pemakaian variasi lainnya. Seperti baut variasi. Terutama monel dan baut L.

Kesan sporty dan racing look juga diberikan. Itu mencuat lewat pemakaian ban bergaya slick alias tanpa kembangan atawa botak. Padahal, motor ini juga dipakai buat aktivitas harian lho. Begitu juga nuansa stiker karbon yang melapisi karet cover CVT bagian atas. Lalu, pelat untuk mencegah cover tengah agar tetap rapat. Bordes dek berlapis krom.

Makin mantap lagi, kesamaan Bedul dengan tiga temannya terletak di pemakaian cover bodi depan Nouvo Vietnam dan batok Xeon. “Tapi, yang sedikit bikin beda, di panel spidometer tertulis nama saya dong. Jadi ketahuan Nouvo ini punya siapa,” senang pria yang berkantor di Gedung Menpora, Jakarta Selatan ini.

MINIM INDIGLOW
Mengimbangi ubahan yang dilakukan para sahabatnya, Zaky juga ogah ketinggalan. Agar konsep besar tampilan matik lansiran 2007 itu serupa milik temannya, pemakaian cover depan Nouvo Vietnam pun ikut dilakukan. “Kalau enggak, nanti jadi main sendiri dong. Kalau turing, bisa paling belakang deh,” canda pemuda bertubuh tinggi ini.


Begitu juga aplikasi batok Xeon sebagai cover setang. Baginya, masih kurang afdal. Selain memang untuk bikin tampilan sporty, ada alasan lain juga. “Cover bodi depan Nouvo Vietnam punya ventilasi yang sama desainnya dengan cover setang. Cocok banget dilihatnya,” kata Zaky sembari menunjuk lubang fairing itu.

Panel spidometer sudah alami ubahan layaknya spido Bedul dan Ahmad yang bikin di SACS Speedglow di Pondok Gede, Jakarta Timur. Tapi, yang membedakan, Zaky tak aplikasi model indiglow seperti ketiga temannya itu. Jadi, tampilan cahaya panel di malam hari layaknya spido standar. Persamaan pemakaian part dengan ketiga Nouvo lainnya itu terletak diaplikasi tabung master rem depan merek Kitaco. Tapi, yang model kecil tuh. Oh iya, sok belakang juga sama cuy!


sumber,http://motorplus.otomotifnet.com/read/2011/03/25/317424/78/10/Yamaha-Nouvo-Empat-Sekawan-Kembar