Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Yamaha Jupiter-Z 2006, Rahasia Pemula Privateer


Di final kelas bebek 115 cc tune-up pemula, Yamaha Cup Race Medan akhir Maret lalu, M. Iqbal Gatra begitu perkasa. Ia jawara di kelas itu tanpa perlawanan. Pembalap berikutnya, jauh diasapi oleh pembalap W2 Tapak Lapan Racing Team yang berasal dari Pekanbaru, Riau ini.

Apa yang menjadi rahasia pembalap privateer ini sehingga bisa mengalahkan pemula lain yang disupport pabrikan dan produsen variasi racing lainnya? “Semangat dan riset. Walau modal pas-pasan,” jelas M. Iqbal Gatra usai meraih podium.

Ia menyerahkan urusan korek mesin kepada mekaniknya, Herman dari Golden Racing Team. “Basic mesinnya dibikin mekanik Jogja, Mas Anto,” jujur Herman.

Walau begitu, tidak murni 100 persen mesin ini korekan mekanik Jawa. Herman pun turut ambil bagian dalam melakukan penyesuaian racikan yang sudah ada. “Untuk bagian dalam, seperti gir rasio Anto yang bikin. Untuk desain silinder head, kompresi saya yang seting,” ulas mekanik beralamat di Jl. Angkasa, Pekanbaru.

Saat ajang OMR Yamaha dan MotoPrix Region 1 di tempat yang sama, Lanud Polonia Medan, motor milik M. Iqbal Gatra tidak terkejar. “Sayang saat di MotoPrix, sudah masuk tikungan terakhir. Saat itu, posisi nomor satu, eh...melebar. akhirnya masuk podium 4,” kenang Herman.

Kombinasi kompresi tinggi 13,8 :1 dan kem berdurasi 290 derajat. jadi kuncian. “Kepala silinder sedikit diubah dengan penggunaan klep ukuran 26 mm (in) dan 23 mm (out). Lubang klep dimodif, biar klep mendem sampai 1,5 mm,” jelasnya. Setelan begini tenaga rata,” kata Herman tanpa menjelaskan dari berapa milimeter klep mengangkat, tanda durasi dihitung.

Bermodal itu, ubahan kem yang dilakukan, LSA di kisaran 105 derajat, dengan putaran bisa mencapai 14.000 rpm. “Tapi, di putaran 6.000 power sudah dapat,” katanya mantap.

Mengimbangi kompresi yang tinggi, setingan pengapian dibikin mundur. Dari normal 34 derajat menjadi 32 derajat. Selain itu juga, spuyer diperbesar menjadi 170 main-jet dan 37,5 pilot-jet. “Awalnya pakai main-jet 165, tapi sepertinya terlalu kering dan memang tidak sesuai karakter gaya balap Iqbal,” tegasnya.  

(motorplus-online.com)