Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PLN Uji Coba Sepeda Motor Listrik

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan melaksanakan uji coba pemakaian kendaraan bermotor listrik tahun ini. Penggunaan kendaraan yang digerakkan tenaga listrik itu diharapkan bisa mengurangi konsumsi bahan bakar minyak di masa depan.


"Makin mahalnya bahan bakar minyak, makin besar subsidi BBM, kemudian listrik makin cukup dan murah, ini bisa jadi jalan keluar yang baik. Alasan kedua adalah, untuk mengurangi polusi," kata Direktur Utama PLN Dahlan Iskan seusai mencoba mengendarai sepeda motor listrik, yang diimpor dari China pada akhir pekan lalu itu, di halaman Kantor Pusat PLN, Jakarta.

Menurut Dahlan, pemakaian kendaraan listrik secara massal di Indonesia menjadi salah satu target setelah persoalan kelistrikan lain teratasi, antara lain krisis listrik, beban subsidi listrik yang membengkak, inefisiensi di pembangkit listrik, dan panjangnya daftar tunggu penyambungan.

"Sepeda motor ini kan tidak kalah keren juga, murah pula, bentuknya bagus, tampilannya bagus, tinggal masalah kebiasaan saja," kata Dahlan. Motor listrik itu memiliki kecepatan sampai 70 kilometer per jam. Sekali isi ulang baterai, motor tersebut bisa menempuh jarak 200 kilometer.

PLN saat ini sedang mencari satu pulau yang bisa menjadi tempat uji coba kendaraan listrik terserbut. Jadi, satu pulau 100 persen memakai kendaraan listrik.

Dalam uji coba, jika penduduk pulau itu memiliki kendaraan biasa, maka PLN akan memberikan kendaraan listrik secara gratis. Kendaraan bermotor warga setempat akan disimpan di kantor PLN dan bisa digunakan sewaktu-waktu. Karena bersifat sukarela, perseroan itu sedang mencari pulau yang tidak terlalu luas dan memiliki medan jalan tidak bergelombang.

"Ini tidak sekadar rencana, tetapi kami ingin programkan ini secara massal dua tahun lagi. Sekarang masih uji coba sampai akhir tahun ini," kata dia. Jika kendaraan di jalan menggunakan tenaga listrik, maka konsumsi bahan bakar minyak diharapkan bisa dikendalikan. Biaya pengisian ulang baterai untuk kendaraan listrik itu juga relatif murah, yakni sekitar Rp 50.000 per bulan.

Manfaat lainnya, pengisian ulang baterai kendaraan bermotor bisa dilakukan pada tengah malam sampai pagi hari. "Listrik tengah malam kan tidak dipakai. Kalau pukul 11.00 malam sampai pagi jarang yang pakai, maka bisa dipakai untuk mengisi ulang baterai kendaraan. Itu bagus sekali. Dengan demikian, beban daya bisa lebih rata," ujar Dahlan Iskan.

"Sejauh ini, motor listrik yang diuji coba oleh PLN itu masih diimpor dari China. Saya pikir ke depan mereka bisa bikin pabrik. Bahkan, sebetulnya sudah ada putra bangsa yang menemukan teknik ini. Cuma, nanti kita lihat harganya mana yang murah," kata dia.

Menurutnya, kendaraan listrik akan menjadi tren masa depan. Suka atau tidak suka, tolak atau terima, kendaraan listrik akan jadi masa depan. "Seperti internet, hal ini tidak bisa dibendung lagi. Kendaraan listrik juga. Kalau tidak mulai dari sekarang, nanti kita bisa ketinggalan," ujarnya. Di China, kendaraan listrik itu sudah banyak digunakan.

Direktur Operasi Indonesia Bagian Barat PLN Harry Jaya menambahkan, pada tahap awal, sepeda motor listrik akan digunakan untuk lingkungan internal perseroan itu dan untuk pelayanan teknis di tempat-tempat yang kesulitan terhadap pasokan BBM. Alasannya, harga beli relatif murah, yakni di bawah Rp 5 juta per unit, kebutuhan listrik relatif kecil, dan hal ini mengurangi konsumsi BBM PLN.

http://otomotif.kompas.com/read/2011/04/11/07130099/PLN.Uji.Coba.Sepeda.Motor.Listrik