Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Medan All Star: Ini Medan Bung! Klub Otomotif pun Bisa Bersatu

Ajang Djarum Black Cappuccino ABT 2010 di Uniland Medan, ternyata benar-benar menjadi moment yang dimanfaatkan oleh banyak modifikator untuk unjuk gigi. Maklum saja, di Medan event-event seperti ini tergolong langka. Tak heran, semua mobil yang terdaftar berusaha memunculkan kegilaannya lewat rombakan yang mungkin buat orang luar, aneh, nyeleneh, dan membingungkan.

Perhelatan bergengsi seperti ini juga menjadi kesempatan bagi banyak klub otomotif di Medan [dan sekitarnya] untuk bersaing menjadi yang terbaik. Sayangnya, sempat beredar kabar kalau persaingan klub-klub otomotif di Medan sering berujung pada persaingan yang tidak positif. Benarkah?

“Memang, dulu sekitar tahun 2009-an gitu, persaingan klub-klub otomotif di Medan sangat keras dan sering menjurus pada persaingan personal juga,” terang Jeffey, pentolan klub otomotif yang menamakan dirinya Ilusi. Jeffry juga bertutur, dirinya sering berkelahi dengan klub lain karena mobil atau klubnya dilecehkan. “Pokoknya kalau kita dengar ada yang meremehkan, kita samperin, tantangin dan hajar,” kenang cowok berkacamata ini sambil terkekeh kepada tim website ABT.

Tapi itu dulu. Seiring kedewasaan klub-klub otomotif itu, di ABT 2010 ini, klub-klub yang dulu bersaing dan saling menjatuhkan itu, sepakat membawa satu nama Medan All Star [MAS]. “Bisa dibilang ABT 2006 inilah yang menyatukan kita,” sergah Jeffry tersenyum. MAS memang resmi dikibarkan namanya tahun 2006 ini, dan ABT 2010 ini menjadi event pertama yang mereka sepakati untuk tampil dalam satu bendera MAS.

MAS sendiri terdiri dari tiga klub otomotif besar di Medan. Yang pertama adalah ILUSI. “Ilusi sebagai klub berdiri tahun 2001. Tak cuma di Medan, karena kita punya afiliasi di Australia juga,” jelas Jeffry yang juga Ketua Ilusi. Klub kedua adalah DIMENSION. Klub yang diketuai oleh cowok bernama A Lion ini berdiri tahun 2001 juga. “Kita punya afiliasi di Medan dan Jakarta,” celetuk A Liong yang ikut nimbrung bicara. Sementara klub ketiga yag bergabung adalah LEVEL. Dipimpin cowok bernama Fauzi, klub lebih muda setahun dibanding dua klub sebelumnya, berdiri tahun 2002. Meski begitu, klub ini punya afiliasi yang lebih luas, karena menjangkau Medan, Jakarta dan Australia.

Bergabung dalam satu bendera ternyata bisa menimbulkan empati yang baik. Ini terbukti ketika Jeffry terkunci dalam salah satu mobil yang dimofikasinya, semua personil lain yang nota bene dari klub lain, langsung turun tangan membantau. Coba, kalau ini terjadi tahun 2000-an silam, bisa-bisa klub lain malah bersorak-sorak gembira kali. Jadi, damai itu indah bukan?

http://wentiari.wordpress.com/2008/08/