Mazda RX-7 yang Tua Jadi Keren dan Sangar
Kalau saja tetap mengandalkan bodi standar, kendaraan bermesin rotary ini enggak ada bagusnya. Makanya, body kit Ings+1 tipe N dipasang sehingga memberikan efek aerodinamika yang ciamik dan tersemat rapi.
Tengok bodinya yang dibuat mirip tunggangan drifting Jepang atau balap touring di sirkuit Tsukuba. Desain air dam (saluran angin) yang superlebar pada bumper dipadu dengan sayap belakang yang lebar mengisyaratkan mobil kencang. "Sebetulnya ingin mengikuti RX-7 GReddy Jepang dengan menggunakan body kit RE Amemiya, tapi tim G-Indonesia ingin sesuatu yang lain. Maka dipilih Ings +1," ungkap salah satu kru G-Indonesia.
Khusus mengenai sayap belakang, aplikasi GT Wing lokal dinilai kurang kekar dan enggak imbang sama bodi Jepang. Untuk penyesuaian, dilakukan dengan penambahan daging. Tahap awal, sirip samping dipotong dan ditambah bahan fiberglass pada GT Wing lokal supaya lebarnya sesuai.
Untuk melebarkan sayap yang ditarik masing-masing 20 cm tidak menggunakan molding atau cetakan. Namun, cukup mengandalkan mata untuk menyeimbangkan sisi kiri dan kanan. Begitu sama, langsung dibungkus dengnan motif serat karbon, termasuk juga kap mesin.
Seusai bodi, giliran dapur pacu dioprek. Karena RX-7 mempunyai banyak tipe, mulai dari Seri 6 sampai Seri 8, akibatnya sempat sampai tiga kali melakukan pembenahan. "Karena pemesanan ke GReddy Jepang harus lebih spesifik, mulai dari tipe turbocharger hingga transmisinya," bilang Adi.
Seperti intercooler yang berada diapron terpaksa digusur dan masuk punya GReddy type R. Sayangnya, intercooler superlebar ini tidak berikut piping turbo. Mau tak mau, jalur udara dingin dari inlet turbo menuju intercooler dan throttle body harus dibuat custom.
http://boyhagemaru.blogspot.com/2009_03_01_archive.html