Honda Mega Pro Berfairing Penuh Perhitungan
Motor berfairing memang lagi mewabah. Tapi, tentu jangan sampai hanya pengin punya ‘jubah balap' tanpa memperhatikan harmonisasi. Khususnya masalah ukuran karena wajib memperhatikan proporsi motor asli yang pastinya kecil dibandingkan moge. Ya, seperti di Honda Mega Pro ini.
"Harus memperhatikan dimensi motor dan memperhitungkan pilihan komponen yang pas. Baik secara ukuran maupun bentuknya," kata Rubiyanto Gunawan dari rumah modifikasi Patriot, Purwokerto yang punya gawean.
Contohnya pada bentuk lampu depan yang mengadopsi head lamp Honda CBR 150. Selain dimensinya pas dengan detail bodi yang tidak terlalu besar, juga pas dengan konsep racing yang serba meruncing.
Makanya bentuk bodi juga dominan memiliki lekukan sudut seperti halnya pada desain windshield yang landai namun lekukannya tajam pada samping lampu. Juga bagian hidung depan yang memang sengaja dibikin menonjol.
"Tujuan trik tadi biar lekuknya makin terlihat. Untuk lubang angin di bawah lampu juga diperhitungkan. Biar kecil tapi nilai estetika bikin bodi terlihat lebih gahar," urai modifikator dari Jl. Patriot No. 12, Purwokerto ini. Untuk bagian belakang, Ruby juga pilih desain yang memiliki bentuk lancip.
"Harus memperhatikan dimensi motor dan memperhitungkan pilihan komponen yang pas. Baik secara ukuran maupun bentuknya," kata Rubiyanto Gunawan dari rumah modifikasi Patriot, Purwokerto yang punya gawean.
Contohnya pada bentuk lampu depan yang mengadopsi head lamp Honda CBR 150. Selain dimensinya pas dengan detail bodi yang tidak terlalu besar, juga pas dengan konsep racing yang serba meruncing.
Makanya bentuk bodi juga dominan memiliki lekukan sudut seperti halnya pada desain windshield yang landai namun lekukannya tajam pada samping lampu. Juga bagian hidung depan yang memang sengaja dibikin menonjol.
"Tujuan trik tadi biar lekuknya makin terlihat. Untuk lubang angin di bawah lampu juga diperhitungkan. Biar kecil tapi nilai estetika bikin bodi terlihat lebih gahar," urai modifikator dari Jl. Patriot No. 12, Purwokerto ini. Untuk bagian belakang, Ruby juga pilih desain yang memiliki bentuk lancip.
Awalnya ingin buntut Aprilia Superbike genjotan Max Biaggi yang kampiun WSB 2010. Namun Ruby mengurungkan memakai desain itu. "Terlalu kecil, si empunya motor porsinya lumayan besar, kalau memaksakan pakai buntut kecil kurang bagus bentuknya," cuap modifikator yang juga jago di soal korek skubek ini.
Detail peranti komponen yang sesuai dengan konsep racing look juga diperhitungkan matang oleh suami dari Vonny ini. Contohnya setang. Banyak modifikator yang kecele dengan pilihan setang pada konsep racing look sport.
Sudut antara setang dan windshield yang terlalu menganga mengganggu estetika. Namun lain dengan Ruby, setang jepit variasi ini senada dengan coakan windshield dan sudut tangki. Sehingga tetap terlihat menarik.
Pada swing arm, Ruby pilih bikin sendiri. Material pelat 4 mm jadi andalan bikin swing arm ala moge. Modelnya penuh lekuk dengan desain stabilizer di atas batang lengan ayun. Tampilan ini jadi makin oke lewat racikan sepatbor belakang mini dengan model separuh.
Detail peranti komponen yang sesuai dengan konsep racing look juga diperhitungkan matang oleh suami dari Vonny ini. Contohnya setang. Banyak modifikator yang kecele dengan pilihan setang pada konsep racing look sport.
Sudut antara setang dan windshield yang terlalu menganga mengganggu estetika. Namun lain dengan Ruby, setang jepit variasi ini senada dengan coakan windshield dan sudut tangki. Sehingga tetap terlihat menarik.
Pada swing arm, Ruby pilih bikin sendiri. Material pelat 4 mm jadi andalan bikin swing arm ala moge. Modelnya penuh lekuk dengan desain stabilizer di atas batang lengan ayun. Tampilan ini jadi makin oke lewat racikan sepatbor belakang mini dengan model separuh.
Detail menawan!
(motorplus-online.com)