Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

3 Faktor Motor Mogok Saat Terkena Hujan

foto

Apakah motor Anda kerap mendadak mati saat melaju alias mogok atau tiba-tiba mati saat mesin panas? Itu berarti proses pengapian di ruang bakar tidak berjalan sempurna atau bahkan hilang.

“Bicara soal pengapian, bukan hanya pada busi saja tetapi juga komponen lain yang juga berperan dalam proses tersebut. Ada tiga komponen yaitu busi, koil, dan CDI,” ujar Egiana Somantri, mekanik Eso Motor, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (7/2).

Hanya, kata Egi, agar lebih efisien dalam waktu dan ongkos pengerjaan, sebaiknya mengetahui komponen mana dari ketiga komponen tersebut yang bermasalah. “Kita bisa mengetahui dari gejala-gejala yang ada. Masing-masing komponen yang bermasalah memiliki gejala yang berbeda,” terang Egi.

Lantas seperti apa gejala tersebut? Bagaimana cara memperbaiki atau mengatasi masalah tersebut? Berikut tips dari Egi :

1. Busi

Pada umumnya, sepeda motor yang businya telah aus atau bermasalah akan mati mendadak kala putaran mesin rendah atau saat melaju dalam kecepatan rendah. Saat dinyalakan mesin lama sekali hidup.

“Atau bisa hidup dan kemudian mati lagi dan begitu berulang-ulang. Hal itu dikarenakan logam yang ada di dalam busi sudah tidak sensitif menghantarkan arus listrik dan diubah menjadi titik api,” papar Egi.

Gejala lain juga kerap ditemui adalah saat laju kendaraan konstan mesin tetap stabil. Namun, di saat tuas gas ditarik untuk meningkatkan kecepatan, tiba-tiba mesin mbrebet atau berpotensi mati. Bahkan, pada kasus-kasus tertentu timbul suara ledakan dari knalpot.

Bila menemui gejala seperti itu, sebaiknya Anda mengecek kondisi busi. Caranya, lepas busi dari dudukan dan biarnya kabel busi masih tersambung di ujung busi. Setelah itu tempelkan kepala busi di badan mesin dan starter mesin.

Amati dengan seksama, adakah percikan api yang berasal dari kepala api saat mesin dihidupkan? Bila tidak berarti busi telah aus atau bermasalah, sehingga wajib diganti.

Sebaliknya, bila ternyata api dari busi masih normal, maka beralih ke koil dan CDI.



2. Koil

Komponen ini berfungsi untuk untuk menaikkan voltage dari aki atau baterai kering. Berkat koil tegangan listrik dapat dinaikkan dan pembakaran di ruang bakar mesin lebih sempurna.

Gejala yang kerap ditemui pada koil mirip dengan permasalahan di busi, yaitu mesin tersendat atau sulit sekali dihidupkan. Berbeda dengan busi yang bermasalah yang kadang menimbulkan suara ledakan di knalpot, koil tidak.

Hal itu dikarenakan fungsi koil yang berperan sebagai pendokrak tegangan arus listrik dari aki. Cara mengecek komponen ini masih baik atau tidak sama seperti pengecekan busi, yaitu tempelkan kabel koil ke badan mesin lantas starter mesin.

Bila terdapat percikan api jangan buru-buru menyimpulkan koil masih bagus. Masih harus dicek ulang dengan memasang busi, bila ternyata tidak ada percikan api berarti koil telah loyo dan tidak berfungsi optimal.

“Karena fungsi koil untuk memperbesar arus listrik kan? Kalau ternyata arus di busi tidak ada yang komponen itu berarti tidak berfungsi lagi,” tandas Egi.

Namun, bila ternyata busi dank oil masih tokcer, maka perhatian Anda harus berganti ke CDI.

3. CDI

Beberapa gejala Capasitor Discharge Ignition (CDI).

http://hileud.com/hileudnews?title=Inilah+Tiga+Penyebab+Utama+Motor+Mogok&id=549188