Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Vixion of Green Snake: Modif Keren a la SuperMoto


Vixion of Green Snake: Modif Keren a la SuperMoto

Ular berbisa dan supermoto; sesuatu yang berbisa dan motor trail. Bisa terkesan seksi namun buas, sekaligus gahar. Bagi bikers Andre Injectilo, begitu nama akun facebooknya di group page Motor Gila, elemen-elemen tersebut telah menjadi kegairahan baru atas motor Yamaha Vixion miliknya. Bertahun 2008, motor Vixion yang dibelinya pada tahun 2008 saat masih harga perdana 17.5 jutaan, ia sulap menjadi sebuah Vixion supermoto atau supermotard ala KTM

Pertama kali membelinya, kibordis Sajama Cut, salah satu band indie dan cukup eksis di tanah air ini memang sudah berniat merombak tongkrongan motornya. Ia berkaca dari referensi Vixion yang kerap dimodif menjadi motor sport atau motoGP. “ Saya ingin yang beda aja, seperti Yamaha WR atau supermoto trail,”ujar staf pengajar London School ini.

Niatan memodif Vixion tak lepas dari ketertarikannya pada motor saudaranya yang juga anggota klub supermoto Indonesia. Iseng-iseng diajaklah Andre hangout di klub tersebut, justru tertariklah dirinya dengan tongkrongan motor-motor gede dan jangkung seperti supermoto atau supermotard.

Gelisah tak sabar merombak tampilan Vixion-nya, tiga bulan kemudian ia memulai dengan memasang kaki-kaki pada motornya agar seperti supermoto. Inspirasinya memang langsung tertuju dari motor saudaranya, Monstrac 200X Endure, tetapi ia lebih memilih mendekati konsep motor KTM. “Tongkrongannya jauh lebih seru dan meyakinkan,” jelasnya.

Modifikasi tahap pertama yang ia lakukan ketika itu masih terbatas pada aksesoris. Tanya sana-sini, ia pun dikenali oleh teman pada sebuah bengkel Jay di Pamulang. Disana ia mengganti ban depan ukuran 110, belakang 120. Velg pun ia ganti dengan bercat warna hijau. Untuk urusan cat body, ia memilih warna hijau sebagai dominasi di Vixion. “Vixion kan warnanya hanya merah, hitam dan biru. Coba biar beda dan lebih catchy karena body vixion cenderung monoton warnanya,” katanya lagi.

Pengerjaan cat body ia kerjakan di tempat berbeda, di Senaponda, wilayah Depok. Obrolin motif, nuansa bisa ular dipilihnya tersirat jelas di Vixionnya. Biar semakin mantap dan tak mengecewakan, cat mobil ia pakai untuk motornya. “Catnya memakai cat Spice Hacker,” jelasnya.

Proses pengerjaan warna tekstur ular hijau pun dikerjakan dengan cara unik. Sistem pengerjaan cat memanfaatkan baju basket LA Lakers bekas miliknya. Bahan baju basket yang bolong-bolong, digunting lalu ditempel laiknya stensil dengan memanfaatkan gradasi dari cat yang disemprotkan ke arah potongan baju basket. “Sebenarnya minimalis, tetapi terasa beda dan keren. Sederhana tapi terlihat bagus hasil catnya,” ujarnya puas.

Modifikasi lainnya yang ia terapkan pada Vixionnya, termasuk pemakaian stang safe bar dari hasil limbah motor sport. Headlamp ia beli di sebuah bengkel di Kebon Jeruk. Agar semakin mirip dengan KTM, spedometer lama terpaksa ia ganti karena panel spedometer konsep supermoto yang selalu menempel dengan shock depan, jadi ia mengganti dengan Koso.

Tak ketinggalan untuk urusan knalpot. Andre mempercayakan pada merk CLD demi memperoleh suara ngebass dan powerfull. Gara-gara knalpotnya ini, kerap saat berkendara di jalan, ia tak jarang dibalap dan dipepet motor lain dari belakang hanya sekadar ingin melihat detail modifikasi keseluruhan Vixionnya. “Rada ada rasa gak enak sih kalau ngebut karena suara knalpotnya, makanya pilih saat jalan sepi. Tapi menarik melihat apresiasi biker lain dengan Vixion saya,” ujarnya.

Untuk perubahan internal tak terlalu banyak berubah, tetapi hanya penyesuaian terhadap bobot berat ban. Misalnya, ia menambah cc mesin dari 150cc menjadi 180cc. Pengerjaan mesin ia serahkan di Has Motor Yamaha, rekomendasi dari Yamaha Vixion Club. “Karena ada satu teknisi yang untuk di Jakarta sudah terkenal gape buat urusan mesin Vixion. Seluruh operasional dikerjakan bengkel ini,” jelasnya.

Total biaya modifikasi yang ia telah keluarkan untuk Yamaha Vixion miliknya hampir 10 juta rupiah. Cukup besar, namun tak menutup hasratnya untuk semakin mempermak motor kesayangannya ini. Rencana ke depan, ia berniat mengganti shock depan menjadi upside down, lalu fender-nya diganti, pokoknya agar seperti supermoto ala body KTM. Semakin berbisa, semakin gahar tentunya. Peter Marr